Pengertian dan Lapisan-Lapisan Atmosfer

Planet yang kita huni ini atau yang biasa disebut dengan bumi, memiliki atmosfer untuk menjaga bumi kita ini dari bahaya yang datang dari luar angkasa, adapun lapisannya yang paling dasar adalah banyak mengandung oksigen, jadi penjelasan lebih simpelnya adalah semakin dekat ke bumi, udara yang bisa kita hirup yang mengandung oksigen itu semakin banyak, berarti makin ke angkasa maka semakin sedikit oksigen yang didapatkan, begitu juga sebaliknya, semakin dekat ke permukaan bumi, maka akan semakin tebal dan banyak oksigennya, tanpa oksigen tentu manusia dan mahluk hidup lainnya tidak bisa menghirup oksigen itu sendiri. Kembali pada pokok pembahasan utama kita kali ini yaitu sedikt mengulas pengetahuan mengenai Pengertian dan Lapisan-Lapisan Atmosfer.


- Pengertian Atmosfer

Atmosfer adalah selimut udara/gas yang menyelubungi suatu planet, salah satunya planet bumi. Adapun asal kata atmosfer itu sendiri berasal dari kata "atmo", artinya udara, dan "sfera" yang artinya lapisan.
Sebuah planet masing-masing dikelilingi oleh atmosfer dengan lapisan-lapisan yang tebal, bahkan memiliki jarak hingga ribuan kilometer dari suatu planet tersebut ke atasnya. Atmosfer ini berbeda-beda jenisnya pada setiap planet. Adapun lapisan atmosfer planet bumi sendiri memiliki sekitar 1000 kilometer dari permukaan laut. Atmosfer terdapat berbagai macam gas, gas-gas itu adalah nitrogen (sebesar 78%), oksigen (sebesar 21%), karbondioksida (sebesar 0.03%), argon (sebesar 0.9%), dan hidrogen, neon, ozon, kalium serta xinon (sebesar 0.07%).

Lapisan atmosfer diukur pada permukaan bumi dengan menggunakan radiosonde yang berada pada ketinggian 30 km. Antara ketinggian dari 30 km sampai 90 km pengukuran lapisan atmosfer ini menggunakan roket, sedangkan jika pengukurannya di atas 90 km, maka diukur dengan menggunakan satelit.
Menurut ahli geologi, awalnya atmosfer bumi mengandung CO2 (karbondioksida) yang memiliki kadar tinggi, pada saat itu O2 (oksigen) belum terbentuk dan belum terjadi sehingga lapisan ozon belum ada di statosfer. Oleh karena itu intensitas radiasi yang datang ke bumi sangat kuat karena sinar ultraviolet dari matahari memancarkan langsung ke permukaan bumi. Dengan kondisi yang seperti ini belum ada kehidupan, terkecuali jika di daerah perairan yang dalam yang tidak ada sinar ultraviolet. Berarti sinaran matahari pada saat-saat sekarang ini tidak memancarkan langsung ke permukaan bumi, tapi melalui penyerapan yang dilindungi oleh atmosfer. Evolusi mahluk hidup yang terjadi sekitar 3,5 milyar tahun yang lalu kadar CO2 berkurang karena fotosintesis yang memerlukan CO2 itu sendiri yang mengalami pengurangan sedangkan kadar O2 meningkat, maka dengan proses tersebut terbentuklah lapisan ozon (O3).

- Fungsi Atmosfer

Atmosfer berfungsi antara lain sebagai berikut:
  • Melindungi bumi dari banyak ragam benda-benda dari luar angkasa yang menimpa bumi karen mengikuti gaya gravitasi bumi.
  • Terdapat berbagai macam gas yang dibutuhkan oleh manusia dan mahluk hidup lainnya yang memerlukan pernafasan, seperti oksigen, karbondioksida, dan nitrogen.
  • Kehidupan di bumi akan terlindungi berkat adanya atmosfer ini karena dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet tersebut yang datang dari matahari.
  • Menyalurkan dan mendistribusikan air ke seluruh wilayah di permukaan bumi.
  • Untuk mengatur dan menyaring panasnya sinaran dari matahari .
 - Lapisan-Lapisan Atmosfer

Atmosfer memiliki lapisan-lapisan sebagai berikut:
  1. Troposfer
    Lapisan ini masih sangat memungkinkan bagi manusia dapat bernafas, karena fenomena cuaca dan iklim yang terjadi pada lapisan ini. Lapisan atmosfer pada posisi troposfer ini terdapat kandungan uap air dan karbondioksida paling banyak bila dibandingkan dengan lapisan-lapisan lainnya. Pada daerah khatulistiwa ketinggian lapisan troposfer adalah sekitar 16 km dengan temperatur udaranya sekitar 80 derajat celcius. Sedangkan pada lapisan sekitar 11 km terdapat temperatur rata-rata 54 derajat celcius. Tetapi pada daerah kutub yang ketinggiannya 8 km terdapat temperatur dengan rata-rata 46 derajat celcius. Tinggi rendahnya suatu tempat, lapisan ini sangat berpengaruh terhadap suhu udaranya. Hal tersebut mengikuti hukum gradien geothermis, yaitu penjelasannya semakin tinggi suatu daerah, temperatur udaranya semakin berkurang dengan rata-rata 6 derajat celcius di daerah khatulistiwa.
  2. Statosfer
    Statosfer adalah lapisan kedua dari permukaan bumi, suhu lebih dingin pada lapisan ini, zat-zat ozon juga banyak terkumpul, fungsi dari lapisan ini adalah sebagai pelindung dari radiasi sinar ultraviolet yang berbahaya, sinar ultraviolet itu sangat membahayakan bumi jika sinarannya mengenai langsung ke permukaan bumi. Statosfer berada pada ketinggian antara 10-40 km dari permukaan bumi, suhu yang terdapat pada lapisan ini dirasa sangat dingin yaitu antara minus 57 (-57) derajat celcius, hukum gradien geothermis tidak berlaku pada lapisan ini, hal ini dikarenakan oleh kandungan uap air hampir tidak ada, serta adanya lapisan ozon itu di lapisan ini. Angin sangat kencang juga terdapat pada lapisan statosfer ini. Dengan ketinggian 40 km suhu yang terdapat di lapisan ini mencapai 18 derajat celcius.

  3. Mesosfer
    Lapisan ketiga dari bagian atmosfer adalah mesosfer dengan ketinggian 50 km - 80 km dari permukaan laut. Lapisan mesosfer ini bermanfaat yaitu dapat memantulkan gelombang radio dan gelombang televisi. Di lapisan mesosfer juga masih terdapat ozon, pada ketinggian di atas 60 km suhu udara mencapai 0 derajat celcius, penurunan suhu akan terjadi jika ketinggian bertambah, hingga menjadi minus 143 (-143) derajat celcius, yaitu sekitar 71 km dari permukaan laut. Pada lapisan ini sebagian besar meteor akan terbakar dan terurai serta lapisan ini juga termasuk lapisan pelindung bumi dari bahaya benda-benda angkasa lainnya selain dari jatuhan meteor, karena tidak stabilnya suhu udara di sini, karena kondisi suhunya yang tiba-tiba naik, lalu suhunya turun secara tiba-tiba pula, bahkan sampai jauh pada suhu minimum. Pada suhu terendah ini berkemungkinan terjadinya awan "noctilucent", yaitu awan yang terbentuk dari kristal es. Pada lapisan ini juga terdapatnya lapisan "mesopause", yaitu perbatasan antara lapisan mesosfer dengan lapisan thermosfer dengan memiliki suhu sekitar minus 100 (-100) derajar celcius.
  4. Termosfer
    Termosfer berada pada ketinggian antara 70-400 km di atas permukaan bumi, lapisan ini dinamakan termosfer karena kenaikan temperatur yang terjadi cukup tinggi, yakni kira-kira 1982 derajat celcius. Lapisan ini juga disebut ionosfer karena pada lapisan ini yang menyebabkan terkumpulnya proton dan elektron, yaitu pada lapisan ini pula radiasi ultraviolet menyebabkan reaksi kimia yang membentuk lapisan yang bermuatan listrik. Ozon dan karbondioksida juga terkandung pada lapisan ini, kepadatan udara pada lapisan ini sangat rendah.
  5. EksosferDi lapisan ini gerakan atom-atom terjadi secara tidak teratur, lapisan ini adalah lapisan yang paling panas dan mencapai ketinggiannya hingga 3.150 km dari permukaan bumi. Lapisan eksosfer ini merupakan lapisan yang sangat berbahaya karena terjadinya kehancuran meteor dan benda-benda luar angkasa lainnya, dan lapisan ini juga disebut dengan lapisan ruang antar planet.
    Adapun suhu yang terdapat pada lapisan ini adalah mencapai 2.200 derajat celcius dan merupakan bagian lapisan yang paling tinggi dan terluar dari atmosfer yang membentang ke angkasa luar dan menyatu dengan atmosfer dan menyatu pula dengan radiasi matahari. Daerah lapisan ini memiliki gas yang sangat sedikit dan tipis, daerah ini juga munculnya cahaya yang redup, yang disebut juga dengan zodiakal dan gegenschein, cahaya redup ini sebenarnya merupakan refleksi cahaya dari matahari yang dipantulkan oleh partiket debu meteoristik yang tidak bisa dihitung jumlahnya.
Demikianlah penjelasan dan uraian kita pada artikel ini mengenai Pengertian dan Lapisan-Lapisan Atmosfer, semoga berguna dan bermanfaat bagi kita dan menambah wawasan kita tentang lapisan yang ada di angkasa.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment